Prospek New Armada di Industri Tranportasi Umum Nasional

0
4473

Jakarta, KomITe.ID – Perusahaan manufaktur otomotif nasional PT Mekar Armada Jaya, sukses mengembangkan usahanya selama beberapa dekade menjadi salah satu konglomerat industri perakitan mobil terkenal di Indonesia dengan trade mark “New Armada” (NA). Captain of the Industry David Herman Jaya memulai usahanya ini dari sebuah bengkel kecil di Jawa Tengah.

Komite.id Editor in Chief berkesempatan berbincang dengan David Herman Jaya, CEO New Armada didampingi oleh tim ahli, marketing, IT dan bisnis development: Benny, Yohana, Jordan dan Sommy Soewanwitno, guna mengulas perkembangan teknologi otomotif NA dan prospek pasarnya di Indonesia.

Trend industri transportasi umum global sekarang dan pameran yang pernah NA ikuti?

Trend automobile saat ini lebih gencar mengarah ke faktor lingkungan. Setelah skandal uji coba mesin diesel, makin banyak kendaraan diesel yang dilarang beroperasi di beberapa kota negara dengan tingkat polusi tinggi.

Industri automobile berusaha terus meningkatkan efisiensi mengembangkan mesin-mesin modern yang hemat BBM dan ramah lingkungan. Terbatasnya sumber minyak bumi pun memicu perubahan arah ke teknologi listrik, melewati tahap teknologi hybrid terlebih dahulu.

Teknologi body kendaraan pun terus mengarah kepada smart design di mana lebih ringan dengan tetap menjaga atau meningkatkan safety dan comfort. Selain itu, banyak raksasa teknologi berusaha merealisasikan AI hingga ke self driving car.

New Armada aktif berpartisipasi setiap tahun dalam pameran dan acara yang diselenggarakan oleh mitra, APM maupun customer, seperti di pameran IIBT, New Armada adalah peserta rutin tiap tahun dan di acara pameran Kementrian Perhubungan, Kementrian Perindustrian, acara HUT TNI, MBExpo oleh Mercedes Benz Indonesia dan lainnya.

New Armada saat acara HUT TNI Dirgantara di lapangan udara Halim Perdana Kusuma, Jakarta

Dari pameran automobil yang digelar di Jakarta beberapa waktu lalu, bagaimana NA melihat perkembangan industri transportasi umum seperti bus saat ini?

Pameran automobile di Jakarta saat ini terbagi dalam dua event raksasa, pertama, Indonesia International Bus and Truck & Component Exhibition (IIBT) 2017, 29 Maret – 1 April 2017, di JIExpo, Kemayoran di area seluas 100.000 m2 dengan fokus ke kendaraan niaga/komersial.

Kedua, GAIKINDO INDONESIA INTERNATIONAL AUTO SHOW (GIIAS) 2017, 10-20 Agustus 2017 di Convention Exhibiton BSD City lebih fokus kepada kendaraan passanger dan lebih diarahkan ke konsumen masyarakat umum.

Mengikuti trend yang terjadi sejak beberapa tahun terakhir kami melihat industri transportasi bus saat ini stagnan dan bahkan ada penurunan, sama seperti industri-industri lainnya baik di Indonesia maupun dunia secara global. Memang pemerintah Indonesia sedang gencar-gencarnya membangun infrastruktur yang masih tertinggal. Namun, saat ini hanya yang sesuai dengan pembangunan infrastruktur tersebut yang bidang usahanya dapat bertumbuh baik.

Bagi para pelaku usaha di bidang automotif, sekarang ini adalah saat yang sulit, karena selain market yang stagnan, juga adanya usaha-usaha dari pemerintah untuk memperketat regulasi dan perijinan serta meningkatnya biaya-biaya yang diakibatkan.

Tetapi dengan bertahan, kami yakin ke depan akan membaik jika kebutuhan kendaraan kembali meningkat baik passanger maupun komersial, menunjang kebutuhan transportasi setelah tersedianya infrastruktur yang lebih baik.

New Armada di acara pameran SMESCO-Kementerian Perhubungan RI, Jakarta

Bagaimana NA mengkuti trend ini dan produk baru yang NA tawarkan?

New Armada memanfaatkan momentum ini dengan tetap mengikuti kemajuan teknologi otomotif yang ada; pertama, baik untuk pengembangan proses produksi; maupun kedua, untuk hasil produknya sendiri.

Pertama, pada tahap proses produksi, New Armada terus mengembangkan SDM yang ada, membangun skill mereka dengan training/pelatihan agar SDM memiliki standar kompentensi untuk menghasilkan produk yang kompetitif dan handal.

New Armada juga meng-update dan meng-upgrade fasilitas dan infrastruktur produksi sesuai perkembangan tehnologi, dengan tuntutan kualitas, efisiensi dan permintaan pasar serta selera konsumen.

Kedua, untuk produk, New Armada melakukan pengembangan produk sesuai dengan perkembangan material, tehnologi dan trend pasar. Melalui Design dan Engineering yang terus dikembangkan dan ditunjang dengan fasilitas modern, hardware dan software guna membantu dalam proses design, konstruksi, simulasi dan menunjang produksi. Menggunakan peralatan automasi CAD, CAM yang cukup canggih augmenting tenaga staff produksi dan perakitan pabrik. Meski belum manufacturing 4.0 dengan full robotics dan AI seperti di Jepang, Korea dan AS terutama untuk peralatan semi konduktor.

Untuk mengikuti selera pasar dan perkembangan teknologi, secara regular tiap tahun kami mengeluarkan produk baru, baik itu “all new” atau “facelift” dari product yang sudah beredar di pasar tahun sebelumnya. Tim R&D dan Marketing harus kolaborasi menentukan model mana yang akan dikembangkan, sesuai dengan tuntutan pasar dan permintaan customer. Kadang-kadang sebuah model bisa bertahan hingga beberapa tahun dan masih disukai oleh pasar, tapi ada juga karena mengikuti trend pasar, dalam 1-2 tahun sudah kami kembangkan kembali model yang berikutnya. Dengan team design dan engineering yang baik dan matang, kami dapat setiap saat mengikuti trend maupun tuntutan customer.

Ini adalah tantangan perusahaan manufacturing nasional yang harus terus berkembang, efisien, berdaya saing dan inovatif menghadapi persaingan global dan produk dari Tiongkok serta regional Asia.

Penerimaan Penghargaan BUS SCANIA K410 untuk Opticruise Transmission

Kinerja NA 2017 dan rencana NA 2018 melihat trend pasar dan teknologi?

Kinerja NA sendiri jika dilihat dari sudut perekonomian lokal (Indonesia) maupun global (dunia), masih terhitung baik, tapi kami masih belum puas dengan kondisi ini.

Moment seperti sekarang dimanfaatkan untuk mengevalusi dan mempersiapkan diri agar di tahun-tahun depan jika kebutuhan akan produk karoseri kembali meningkat, kami memiliki produk, proses dan kapasistas yang sesuai untuk melayani kebutuhan tersebut dengan terus mengikuti trend pasar dan menerapkan teknologi yang ada. (*)