Ke{m}bali Innovation Hub, Wadah Penggerak Ekosistem Digital

0
3665

Jakarta, KomITe- Pemerintah terus berupaya mendorong tumbuh kembangnya industri digital di Indonesia untuk kemajuan ekonomi masyarakat di masa depan. Salah satu kuncinya, dengan mengubah pola pikir masyarakat dari pekerja menjadi usahawan. Mental pekerja harus di kurangi, karena di era digital saat ini, banyak peluang yang bisa dilakukan anak bangsa untuk bisa mandiri.

“Ke depannya anak-anak harus berfikir untuk mandiri. Harus bisa memanfaatkan teknologi sebagai sumber kekuatan dalam membangun usaha dan bagaimana menciptakan lapangan pekerjaan. Saya anggap Ke{m}bali ini harus bisa seperti sarang yang menetaskan sesuatu, apapun itu namanya,” ungkap Menteri Kominfo Rudiantara, di Bali (1/3).

Ke{m}bali Innovation Hub, merupakan sebuah wadah penggerak ekosistem digital lokal lewat kreativitas, teknologi, dan entrepreneurship. Ke{m}bali yang berlokasi di Jalan Sunset Road no. 28, Badung, Seminyak, Bali yang diarahkan menjadi Co-Working Space untuk insan kreatif di Pulau Dewata. Fasilitas ini dilengkapi dengan restoran dan mini galeri untuk pameran foto. Hub kreatif yang dikelola PT. Ruang Kreasi Bersama alias Kumpul itu ditujukan untuk mewadahi ekosistem lokal dengan kreativitas, teknologi, dan kewirausahaan.

Beberapa program dan proyek pengembangan kualitas bakat lokal digagas melalui kolaborasi dengan para pemangku kepentingan strategis. Tujuannya agar Bali dan Indonesia menjadi salah satu kawasan tumbuh kembang industri digital. “Selamat kepada siapapun yang bergabung membuat KE{M}BALI, ekosistem semuanya,” ujarnya.

Menteri Kominfo menyebutkan, saat ini sudah waktunya pemerintah meringankan peraturan, artinya bukan lagi menambah beban bagi industri. Bahkan pola pikir untuk berwirausaha harus terus didorong untuk menciptakan kemandirian. Sebagai upaya yang dilakukan untuk mendorong hal tersebut, pemerintah akan terus bertindak sebagai regulator yakni mempermudah kebijakan, fasilitator yakni memberi wadah berupa pembangunan infrastruktur perluasan jaringan, dan akselerator yaitu terus mendorong masyarakat meningkatkan literasi digital. “Kalau pemerintah masih berpikir menjadi regulator akan tertinggal. Udah gak zaman. Kita pun gak mau kalah seperti startup yang jadi akselerator. Pemerintah juga harusnya,” tandas Rudiantara.

Kendati demikian, Menteri Rudiantara menyebut upaya-upaya tersebut perlu kerjasama dengan semua lapisan masyarakat dan institusi pendidikan sebagai tempat menimba keterampilan dan kapasitas diri. Dalam kesempatan itu, ia juga memberikan apresiasinya kepada KE{M}BALI, karena dapat menjadi wadah masyarakat Bali untuk berkontribusi pada ekosistem lokal dengan kreativitas, teknologi, dan kewirausahaan. (red)