Jakarta, Itech- Belakangan ini penggunaan cloud semakin meluas bagi perusahaan-perusahaan di Indonesia, dan penyedia jasa cloud juga semakin banyak. Cloud memang menjanjikan banyak keuntungan, mulai dari pengelolaan dan penggunaannya yang jauh lebih mudah, serta deployment yang sangat cepat.
“Perusahaan telah mengetahui pentingnya penggunaan cloud. Meskipun, masih ada perusahaan yang ragu untuk mengadopsi cloud karena alasan keekonomian,” kata Andreas Ananto Kagawa, Country Manager Nutanix, perusahaan peranti lunak di bidang komputasi awan atau cloud.
Menurut Andreas, pengguna cloud Nutanix separuhnya berasal dari pemerintah, badan usaha milik negara (BUMN), manufaktur, ritel, dan dagang elektronik. Dia menyebut masih terdapat peluang seperti perkebunan dan pertambangan yang membutuhkan solusi distributed cloud. Industri jenis ini, akan memeroleh manfaat karena cloud bisa disediakan meskipun di daerah terpencil.
“Melalui perangkat fisik yang ringkas, penyimpanan data tetap bisa berjalan dengan energi dan ruang yang minimal karena bisa digunakan tanpa harus memasang jaringan khusus penyimpanan atau storage area network,” tutur Andreas.
Dia menyebut cloud saat ini menawarkan pelayanan yang lebih lincah sehingga mampu mendukung kegiatan industri. Public cloud cocok untuk menyimpan data yang bersifat fluktuatif dan di luar prioritas. Sementara private cloud atau on-premise khusus untuk data yang terprediksi dan menjadi prioritas.
Terakhir, distributed cloud yang lebih luwes sehingga memungkinkan untuk mendukung kegiatan di lokasi terpencil. Keseluruhan pelayanan ini bisa didapatkan tanpa harus menggunakan banyak vendor. Penggunaan banyak vendor, menurutnya, memiliki kelemahan dari sisi kecepatan pengaplikasian yang mungkin berdampak pada efisiensi karena adanya hambatan waktu. “Kalau perusahaan menggunakan teknologi yang berbeda enggak portable karena masing-masing punya manajemen model,” katanya. (red)