Jakarta, KomITE-Tiga siswa asal Jakarta dan Bekasi mencetak prestasi membanggakan dengan berhasil meraih juara dalam kompetisi roket air Regional (KRAR) Jabodetabek, Serang dan Cilegon 2018 yang berlangsung pada Sabtu-Ahad, 25–26 Agustus 2018 di gedung Pusat Peragaan IPTEK (PP-IPTEK) yang berlokasi di area komplek Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta.
Dalam KRAR tahun ini, jumlah pesertanya meningkat dari tahun sebelumnya, sebanyak 435 orang pelajar yang berasal dari 96 sekolah SD, SMP, SMA, dan SMK mengadu keterampilan dalam mendesain roket air dan meluncurkan roket air berdasarkan zona/target sasaran yang jaraknya dari titik luncur sepanjang 50 meter.
Adapun pemenang KRAR Jabodetabek, Serang dan Cilegon 2018 adalah: Juara 1 Firza Alzena Janeta (SMP Al Muslim Bekasi), Juara 2 Annas Tasya Marcela (SMP 73 Jakarta), Juara 3 Rafi Akbar Wibawa (SMA 46 Jakarta), Harapan 1 Laurencia Yulianto (SMA Pax Patriae Bekasi), Harapan 2 Maximus Uzia Gunawan (SMP Tunas Agung Tangerang) dan Harapan 3 M Hilmi (SMAN 59 Jakarta).
Direktur PP-IPTEK Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) Syachrial Annas mengatakan, selain untuk mewadahi potensi bidang sains bagi generasi muda untuk terus berkembang dan turut berperan serta dalam kemajuan teknologi di bidang antariksa.
“KRAR dilakukan sebagai tahap awal dari kompetisi roket air selanjutnya yakni Kompetisi Roket Air Tingkat Nasional (KRAN) dan Kompetisi Roket Air Internasional se-Asia Pasifik (KRAI) yang tahun ini akan diselenggarakan oleh Asia Pacific Regional Space Agency Forum (APRSAF) di Singapura bulan November mendatang,” kata Syachrizal Minggu (26/8).
Sementara itu, Ketua Pelaksana KRAR, Feti Arnita menjelaskan, kompetisi roket air merupakan ajang adu keterampilan bagi pelajar di bidang teknologi antariksa, di mana roket air digunakan sebagai media dalam menjelaskan prinsip sains yang dikenal dengan Hukum Newton.
Dia mengatakan, roket air itu sendiri terbuat dari bahan botol plastik berkaborasi dengan jumlah minimal sebanyak dua buah botol yang akan dirakit menjadi satu bagian badan roket air. Badan roket air dilengkapi dengan sirip roket yang terbuat dari bahan infraboard atau sterofoam tebal yang dipotong dan dibentuk seperti sirip roket pesawat ulang alik. “Desain sirip roket bentuknya pun bisa bermacam-macam tergantung dari kreativitas para peserta, namun dalam kompetisi ini bentuk sirip roket sudah ditentukan oleh panitia dari PP-IPTEK,” kata Feti.
Peluncuran roket sendiri dilakukan pada hari Ahad siang di area parkir selatan PP-IPTEK, sebelumnya pembuatan roket air Sabtu kemarin di area galeri lantai 3 PP-IPTEK. Kegiatan Kompetisi Roket Air Tingkat Regional selain dilakukan di wilayah DKI Jakarta dan Banten juga diselenggarakan di beberapa provinsi di Indonesia, seperti Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Lampung, Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, Riau, Sulawesi Selatan, Sumatera Barat, dan Sumatera Selatan.
Kegiatan KRAR di wilayah lainnya diselenggarakan oleh science center di masing-masing wilayah. Perwakilan pemenang terbaik dari masing-masing wilayah akan berkumpul dalam Kompetisi Roket Air Tingkat Nasional yang akan diselenggarakan pada tanggal 28 September- 1 Oktober 2018 di PP-IPTEK, Jakarta.
PP-IPTEK sebagai science center pertama di Indonesia dan salah satu wahana pembelajaran iptek bagi masyarakat, khususnya generasi muda memiliki peran strategis dalam memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia sesuai dengan visi dan misi negara. Selain kegiatan roket air masih banyak lagi peragaan dan program sains yang disajikan oleh PP-IPTEK kepada masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pengetahuan iptek masyarakat. (red/JU)