Indonesia Tetapkan Tiga Agenda Penting dalam Pertemuan Tahunan WEF 2019

0
1591

Davos, Komite.id – Menkominfo Rudiantara bersama Menko Bidang Kemaritiman,Luhut B Pandjaitan, Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto, serta Kepala BKPM, Thomas Lembong menghadiri perhelatan tahunan Annual Meeting World Economic Forum (WEF) AM 2019 berlangsung 22-25 Januari 2019 di Davos, Swiss

Delegasi Indonesia membawa agenda pembahasan mengenai perkembangan teknologi digital dan potensi Indonesia dalam sektor ekonomi digital, isu ekonomi 4.0, serta isu lingkungan dan pengaruh teknologi terhadap perekonomian dunia.

Selama lima hari agenda WEF, Menteri Rudiantara telah menjadwalkan 13 forum pertemuan dengan berbagai pihak. Semua pertemuan itu diisi dengan agenda untuk menyampaian kemudahan dan iklim investasi yang semakin baik di Indonesia.

“Kita akan menyampaikan bahwa saat ini di Indonesia telah terjadi perubahan. Pemerintah menerapkan pendekatan light touch regulations  di mana pemerintah tidak lagi mengedepankan peran sebagai regulator, tetapi lebih dari itu menjadi fasilitator  dan akselerator,” ungkap Menteri Rudiantara.

Salah satu bentuk nyata upaya untuk melakukan percepatan ekonomi digital, dalam ajang ekonomi global itu, Kementerian Kominfo menggelar Next Indonesia Unicorn (NextIcorn). Salah satu ajang yang mengangkat tentang perekonomian digital bangsa.

Menteri Kominfo menegaskan Indonesia akan membuka berbagai peluang investasi dengan syarat bisa memberikan nilai tambah kepada Indonesia. “Terutama untuk meningkatkan nilai sumberdaya manusia Indonesia,” ungkapnya.

Menteri Rudiantara menjelaskan saat ini Indonesia tengah menyiapkan sumberdaya manusia digital di level teknis. Program itu merupakan kolaborasi pemerintah, perusahan digital dan universitas terkemuka di Indonesia.

“Kita berikan beasiswa untuk 20 ribu orang digital talent. Langkah ahead the curve untuk menyiapkan sumberdaya manusia yang bisa membangun TIK di Indonesia,” ungkapnya.

Melalui Program Digital Talent Scholarship, Indonesia meningkatkan investasi sektor sumberdaya manusia dengan memberikan pelatihan non-gelar  berdurasi dua bulan. Bidang keahlian yang diajarkan antara lain artificial intelligence, big data, cyber security, cloud computing dan bisnis digital.

Sejumlah inisiatif yang telah dibahas di level regional juga akan menjadi agenda bahasan. Tahun lalu, Indonesia mengambil peran untuk membangun ekonomi digital dengan mengadopsi pendekatan regional dalam membangun integrated digital region across ASEAN.  (Rel/WS)