Aplikasi E-commerce Bangkit Kembali Usai Turun Akibat Covid

0
2108

Jakarta, Komite.id- Pandemi COVID-19 telah memasuki tahap baru dan kebiasaan konsumen kini bergeser seiring dengan dilonggarkannya pembatasan dalam kehidupan sehari-hari, tren ini tampak –jelas dalam sektor e-commerce dan belanja online. Data dari platform pemasaran aplikasi global, Adjust, menunjukkan bahwa para pemasar mulai mendapatkan kembali alokasi belanja iklan untuk akuisisi pengguna saat konsumen kembali pada pola konsumsi pra-COVID.

Salah satu dampak langsung dari lockdown adalah bahwa banyak aplikasi e-commerce mengurangi anggaran untuk akuisisi pengguna dan mengalami penurunan dalam jumlah instalasi aplikasi dan jumlah sesi dalam aplikasi pada akhir bulan Maret. Akan tetapi, Adjust menemukan bahwa aplikasi e-commerce sudah mulai pulih sejak awal bulan April, hal ini ditandai dengan meningkatnya jumlah instalasi dan jumlah sesi dalam aplikasi yang merupakan tanda bahwa belanja iklan untuk akuisisi pengguna telah kembali dialokasikan.

Walaupun app economy secara umum tetap tangguh di tengah pandemi COVID-19, saat di mana penggunaan aplikasi semakin meningkat, ternyata kinerja aplikasi e-commerce justru kurang baik. Seperti yang disampaikan dalam laporan Adjust yang baru diterbitkan, Laporan Tren Aplikasi, jumlah instalasi aplikasi e-commerce menurun sebesar 12% dari minggu-ke-minggu pada bulan Maret 2020 karena perusahaan berhenti memasang iklan. Selain itu, jumlah instalasi berbayar menurun sebesar 35% dari bulan Maret ke April.

Akan tetapi, data baru dari Adjust menunjukkan bahwa indikator-indikator utama telah meningkat kembali ke tingkat pra-COVID. Hal ini merupakan dampak dari pemulihan dalam belanja iklan digital, saat app economy menambah jumlah kegiatan.

“Pola konsumsi mungkin tidak terlalu banyak berubah setelah lockdown seperti yang diasumsikan oleh beberapa pihak,” kata Sven Arn, CEO Happy Thinking People, perusahaan riset pemasaran dan strategi global. “Alasannya adalah karena banyak konsumen mengharapkan perubahan perilaku dari pihak-pihak lain, tetapi mereka sendiri tidak menjalankan perubahan tersebut. Sebagai contoh, mereka mengkritik seseorang yang melakukan penerbangan jarak jauh untuk menghadiri pertemuan bisnis, tetapi pada saat yang sama merencanakan liburan berikutnya. Oleh karena itu, perilaku konsumen kemungkinan besar akan kembali seperti semula,” kata Arn.

Perusahaan telah meningkatkan upaya mereka dengan berfokus pada pelibatan ulang pengguna. Dengan membandingkan data pada minggu terakhir di bulan Maret dan minggu terakhir di bulan April, kami menemukan bahwa jumlah pengguna yang kembali menggunakan platform e-commerce favorit mereka telah meningkat sebesar 43%, sebagai hasil dari kampanye berbayar dan pengguna yang sudah siap berbelanja lagi.

Paul H. Müller, co-founder dan CTO Adjust mengomentari data tersebut: “Industri e-commerce cukup terkejut di minggu-minggu pertama lockdown akibat pandemi COVID-19 di bulan Maret dan para pemasar mengurangi belanja iklan. Akan tetapi, industri ini kemudian mengalami peningkatan di bulan April, saat pemasar dan konsumen sama-sama belajar untuk menyesuaikan diri dengan situasi yang ada dan kembali ke pola konsumsi lama. Oleh sebab itu, dorongan umum yang disarankan adalah untuk melakukan pelibatan ulang dan penargetan ulang, sesuai dengan tujuan untuk kembali menarik pelanggan.” (red)